Jumat, 19 Agustus 2011

Supomo Guntur Berbaur dengan Warga Lakkang

Usai sholat berjamaah, H. Supomo
Guntur memberikan arahan kepada masyarakat
Lakkang untuk terus menjaga kebersihan
dan kelestarian lingkungannya

Wakil Walikota Makassar, H. Supomo
Guntur (baju kuning) sedang berbincang-
bincang dengan Camat Tallo,
Lurah Lakkang dan Ketua ORW
di sekretariat Kampung Pintar Lakkang

Wakil Walikota Makassar, H. Supomo Guntur
melihat langsung proses penimbangan
sampah plastik di Lakkang
H. Supomo Guntur berfoto bersama
warga Lakkang
H. Supomo Guntur bersama
rombongan berkeliling
wilayah Kampung Pintar Lakkang
dengan berjalan kaki

Road Show Supomo Guntur Rampung


Kampung Pintar – Road show Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur di sepuluh wilayah program Kampung Pintar rampung Kamis sore, (18/08/2011). Wilayah yang paling terakhir dikunjungi adalah Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo. Di sini, Supomo disambut oleh lurah, fasilitator dan kader lingkungan di wilayah tersebut. 

Supomo Guntur bersama rombongan melihat administrasi program Kampung Pintar lalu meninjau lokasi bank sampah yang berisi plastik, kardus, dan botol-botol minuman yang sudah dipisahkan satu sama lainnya. Supomo mendengarkan keterangan fasilitator Kampung Pintar Kalukuang, Nuaraeni, tentang sejauh mana sistem bank sampah di kelurahan tersebut berjalan. Supomo juga sempat membeli sejumlah tas yang merupakan produk daur ulang sampah warga setempat. 

Sebelum mengunjungi Kalukuang, Supomo Guntur mendatangi Kelurahan La’latang, Kecamatan Tallo. Supomo bersama rombongan dan warga setempat melaksanakan sholat ashar berjamaah sebelum berkeliling lokasi Kampung Pintar dengan berjalan kaki. Meski pun baru pertama kali dilakasanakan di Kota Makassar, namun realisasi program ini sudah sedemikian nyata di depan mata. (KP)

Kamis, 11 Agustus 2011

Warga Kampung Pintar Sambut Supomo Guntur


Kampung Pintar - Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur disambut hangat oleh warga yang berdomisili di RW 4 Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Rabu (10/08/2011). Warga berjubelan di depan bank sampah saat Supomo tiba untuk memantau realisasi program Kampung Pintar di wilayah tersebut. Kunjungan ini merupakan rangkaian road show Supomo Guntur di sepuluh wilayah Kampung Pintar selama bulan ramadhan tahun ini. Supomo Guntur memberikan pengarahan kepada pengelola bank sampah dan Ketua RW 4, Pattagiling. Sebelum memantau wilayah Kampung Pintar, Supomo bersama rombongan yakni camat Rappocini dan anggota DPRD Kota Makassar melakukan sholat ashar berjamaah di Masjid Wal Asri, Kelurahan Ballaparang. Sopomo menyerahkan bantuan sebesar Rp.5.000.000,- kepada panitia pembangunan masjid tersebut.
Di hari yang sama, Supomo Guntur juga mengunjungi  wilayah Kampung Pintar di Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang. Rombongan Supomo disambut lurah dan tokoh masyarakat setempat. Supomo diajak berkeliling di wilayah tersebut dengan berjalan kaki. Antusiasme masyarakat dalam menjalankan program Kampung Pintar terlihat jelas yang salah satunya ditandai dengan pengadaan bank sampah. Dalam arahannya di hadapan warga, Supomo mengaku gembira melihat kepedulian warga dalam memelihara lingkungan. Di sini, Supomo juga melihat hasil daur ulang sampah yang dikomandoi Azikin.
Supomo Guntur memulai road shownya di Kelurahan Cambayya dua hari sebelumnya, (8/08/2011). Selain Cambayya, pada hari yang sama, Supomo memantau sistem bank sampah di Kelurahan Ujungpandang Baru, mulai proses penimbangan hingga ke pembukuan sampah setiap kepala keluarga (KK). Supomo menghimbau kepada Lurah dan warga setempat agar  terus bergiat dan mensukseskan pelaksanaan program Kampung Pintar di Makassar. (KP)

Rabu, 03 Agustus 2011

Supomo Awali Road Show di Ujungpandang Baru



ROAD show safari ramadhan Wakil Walikota Makassar Supomo Guntur akan dimulai di Kelurahan Ujungpandang Baru, Kecamatan Tallo, Senin sore (08/08). Sesuai rencana, Supomo akan memantau realisasi program Kampung Pintar dan mengunjungi mesjid Syurah di Jalan Arief Rahman Hakim. Pada hari yang sama, Supomo juga akan melihat perkembangan program Kampung Pintar di Kelurahan Cambayya, Kecamatan Tallo. Supomo akan sholat ashar berjamaah di sana yakni di mesjid Nurul Iman, Cambayya. Road show selanjutnya akan digelar dua hari kemudian, Rabu (10/08) yakni di Kelurahan Balla Parang dan Kelurahan Tamamaung. Sementara enam wilayah lain yang nantinya akan dikunjungi masing-masing Kelurahan Pabbaeng-Baeng, Karang Anyar, Lakkang, Bangkala, La'latang, dan Kelurahan Kalukuang. (KP)
  

Senin, 01 Agustus 2011

Lakkang, Bangkitlah!


BARANGKALI bagi sebagian orang, Makassar adalah kota yang padat nan sumpek. Itu adalah ciri dan konsekuensi kota besar. ‘Kota Daeng’ kerap dinilai sebagai satu dari sekian banyak kota di Indonesia yang disesaki hiruk-pikuk modernisasi. Tak pelak, prilaku sebagian manusianya praktis menjadi hedonis, pragmatis dan mengedepankan individualisme. Kegotong-royongan tergerus oleh zaman. Tapi anggapan itu ternyata tidak sepenuhnya benar. Karena di Ibu Kota Sulawesi Selatan ini terdapat satu wilayah yang suasananya tidak jauh berbeda dengan kampung –layaknya pelosok desa yang dihuni orang-orang bersahaja.




Laporan : Tim Motivator 
 
Adalah Lakkang, wilayah kelurahan yang berada di Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Lingkungannya sejuk, warganya santun. Wilayah ini bisa disebut sebagai pulau kecil di tengah kota. Untuk menuju ke sana, harus menggunakan perahu rakit menyusuri sungai dengan tarif Rp. 3.000,-/orang dengan waktu tempuh kurang lebih lima belas menit melalui sebuah dermaga kecil di Tamalanrea. 

Seperti halnya kehidupan kampung di desa yang jauh dari hiruk pikuk kota, di sini, penduduk juga masih memegang prinsip gotong-royong. Warganya, secara suka rela bekerja bersama-sama tanpa berharap upah. Apalagi bila pekerjaan itu berkenaan dengan kepentingan publik atau kebaikan kampung mereka.  

Prinsip gotong royong yang masih melekat pada orang-orang Lakkang kami jumpai saat mereka mengerjakan bank sampah dan posko Kampung Pintar, beberapa waktu lalu. Sejumlah bapak-bapak yang usianya belum terlalu tua sedang sibuk memotong-motong kayu balok di tengah kebun bambu. “Kami mau bikin posko dan bank sampah Kampung Pintar, Pak,” begitu katanya. 

Tak lama berselang, ibu-ibu berdatangan. Mereka saling memberi tahu satu sama lainnya kalau di tengah kebun bambu itu akan digelar pertemuan. Hari itu, kami datang untuk melakukan penyuluhan sistem bank sampah yang merupakan fokus program Kampung Pintar. Tak sulit mengumpulkan mereka. Barangkali karena mereka sadar bahwa program ini pun demi kebaikan dan kemajuan kampung itu. Saat penyuluhan berlangsung, warga menyimak dengan cermat. Beberapa diantaranya melontarkan pertanyaan. 

BEBERAPA hari kemudian, kami datang lagi ke Pulau Lakkang. Kali ini kami bersama perwakilan Yayasan Unilever Indonesia (YUI). Sebut saja Mbak Ima. Dari atas rakit yang bergerak pelan, kami melihat beberapa orang memancing di tengah sungai yang kami lalui. Hari sudah sore saat kami tiba di dermaga pulau itu. Kami disambut oleh pemerintah kelurahan dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Mereka menjamu kami dengan suka cita. Pada wajah-wajah mereka terlintas percikan harapan tentang masa depan pulaunya. 

Kami ditemani Pak Lurah dan pegawai kelurahan lain berkeliling Pulau Lakkang. Kami sempat melihat deretan rumah panggung yang dikelilingi pohon-pohon hijau. Beberapa warga sibuk menyiram bunga. Sebagian memotong ranting pohon yang sudah panjang. Ada juga yang sedang duduk berkumpul di beranda di bawah kolong rumah mereka. Hampir setiap warga yang melihat kami memanggil-manggil, meminta kami singgah di rumah mereka. “Singgahki, Pak!” Begitu cara mereka memanggil kami saat menyusuri lorong-lorong setapak di pulau itu. 

Kelurahan Lakkang adalah satu dari sembilan Kampung Pintar di Kota Makassar. Sebelumnya, pulau ini juga menjadi wilayah binaan Green and Clean. “Kalau sistem bank sampah sudah jalan, kelompok kerja bisa membentuk koperasi bank sampah,” ujar Mbak Ima, “koperasi itu nantinya menyediakan sembako dan kebutuhan nelayan.”

Pulau Lakkang memang dihuni oleh orang-orang yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Mencari kepiting. Ada juga yang menjadi petani tambak udang dan atau bekerja sebagai buruh di Kawasan Industri Makassar (KIMA). Kata penduduk setempat, Lakkang berasal dari kata Lakka’. Teai Lakka’. Artinya kurang lebih seperti ini; bahwa sejak dulu hingga sekarang, orang-orang Pulau Lakkang yang pergi merantau pada akhirnya akan kembali dan menetap lagi di kampung halamannya hingga ajal menjemput.

Kelurahan Lakkang kini dihuni oleh lebih dari 200 kepala keluarga. Di pulau ini juga terdapat sejumlah bunker. Konon, lubang-lubang bawah tanah itu dijadikan tempat persembunyian saat bom menghujan dari udara sekaligus tempat menyimpan ransum atau persediaan makanan penduduk pada masa penjajahan Belanda. Keberadaan bunker itu pula yang membuat Pulau Lakkang, kini dilirik banyak pihak. Bagi Pemerintah Kota Makassar, pulau ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi wilayah tujuan wisata. (KP)

Road Show Supomo Guntur


Kampung Pintar – Bila tidak ada aral melintang, Wakil Walikota Makassar, Supomo Guntur akan melakukan road show yang dikemas dalam safari ramadhan ke wilayah Kampung Pintar Makassar. Supomo akan memantau sejauh mana perkembangan program Kampung Pintar di sepuluh kelurahan masing-masing Kelurahan Karang Anyar (RW 3), Ujungpandang Baru (RW 4), La’latang (RW 2), Tamamaung (RW 2), Kalukuang (RW 2), Lakkang (RW 2), Cambayya (RW 4), Pa’baeng-Baeng (RW 5), Bangkala (RW 8), dan Kelurahan Ballaraparang (RW 4).

Sekedar informasi, Supomo Guntur mendukung penuh program Kampung Pintar di Kota Makassar. Dalam acara testimony dan development Kampung Pintar di ruang pola Balaikota Kota Makassar beberapa waktu lalu misalnya, Supomo memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini. Supomo juga menghimbau agar dinas terkait dan lurah (di wilayah Kampung Pintar) agar bekerjasama dengan YUI dan YPN demi suksesnya program yang baru pertama kali dilaksanakan di Makassar ini. 

Program kampung pintar adalah salah satu program yang mengarah pada penguatan bank sampah di kawasan pemukiman serta peningkatan kesadaran warga atas nilai ekonomis sampah. Bagi Supomo, program ini adalah salah satu geliat nyata Makassar menuju kota dunia. 

Rencananya, safari ramadhan akan dimulai di Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Sabtu 6 Agustus 2011 mendatang. Selain memantau perkembangan program Kampung Pintar, Supomo juga akan memberikan bantuan untuk pembangunan 10 masjid yang berada di wilayah Kampung Pintar. (KP)

Kampung Pintar Akan Bentuk Unit Usaha


Kampung Pintar – Yayasan Unilever Indonesia menyambut gembira perkembangan dan realisasi program Kampung Pintar di Kota Makassar. Hal tersebut terungkap setelah perwakilan YUI, Ima, melakukan kunjungan di sepuluh wilayah bersama motivator Kampung Pintar (Yayasan Peduli Negeri), belum lama ini. 

Menurut Ima, program Kampung Pintar sudah berjalan di Kota Makassar. Kendati demikian, katanya, penguatan sistem bank sampah harus lebih ditingkatkan termasuk pencatatannya hingga ke tingkat rumah tangga. “Sepuluh wilayah Kampung Pintar di Makassar nantinya harus memiliki sistem bank sampah yang pencatatannya hingga ke tingkat rumah tangga,” kata Ima. 

Ima menambahkan, program Kampung Pintar di Kota Makassar diharapkan mampu menciptakan warga yang sadar atas nilai ekonomis sampah. “Jadi nanti ke depan, di wilayah Kampung Pintar itu, ada unit-unit usaha seperti koperasi atau toko sembako, sehingga sampah-sampah warga bisa dibeli oleh unit usaha itu atau ditukarkan dengan barang,” katanya.

Kunjungan YUI bersama YPN yang berlangsung selama satu hari tersebut mendapat sambutan hangat oleh para fasilitator dan pemerintah kelurahan di masing-masing wilayah Kampung Pintar. Antusias warga dalam menjalankan program ini juga terlihat cukup tinggi, terbukti dengan rampungnya pembentukan pengurus/kelompok kerja bank sampah serta pembuatan bank sampah di sepuluh wilayah. (KP)