Senin, 04 Juli 2011

YPN Bekali Fasilitator Kampung Pintar : "Memilah, Mengelola dan Memanfaatkan Sampah Kering"

Kampung Pintar - Sebanyak sepuluh fasilitator program Kampung Pintar 2011 mengikuti acara pembekalan di Kantor Yayasan Peduli Negeri (YPN), Selasa siang (28/06). YPN memberikan materi tentang bagaimana memilah, mengolah dan memanfaatkan sampah. Pembekalan ini dilakukan agar semua fasilitator benar-benar mengetahui mekanisme pengolahan sampah mengingat program yang merupakan pilot project di Kota Makassar ini, fokus utamanya adalah lingkungan yang terkait dengan pengelolaan bank sampah.

“Konsentrasi kita adalah pengelolaan bank sampah dan tentunya yang dilakukan adalah memilah, mengelola dan memanfaatkan sampah kering yang ada dalam bank sampah,” kata Jaya, motivator YPN, saat memberikan materi kepada sepuluh fasilitator Kampung Pintar.

Menurut Jaya, sebagai langkah awal saat dana stimulan tahap pertama cair adalah pengadaan sekretariat bank sampah di masing-masing wilayah. Di sinilah semua kegiatan administrasi seperti pembukuan sampah dilakukan. “Sebetulnya program Kampung Pintar ini memiliki beberapa aspek antara lain ekonomi dan nutrisi namun fokus awal kita adalah lingkungan yang tentu saja tidak terlepas dari pengelolaan sampah,” ujar Jaya.

Pembekalan ini berlangsung alot saat beberapa fasilitator menanyakan mekanisme pembelian sampah yang notabene sudah “dikapling” oleh pemulung. “Saya kira yang menjadi pekerjaan berat kita adalah bagaimana bentuk koordinasi kader kepada pemulung yang sudah bertahun-tahun memungut sampah dan menjadikan itu sebagai mata pencaharian,” terang Sherly, fasilitator Kampung Pintar Kelurahan Ujung Pandang Baru, “ini sensitif karena pemulung itu terorganisir sehingga jangan sampai ada kesan kita mengambil lahan mereka.”

Sementara itu, fasilitator Kampung Pintar Kelurahan Ballaparang, Pattagiling mengatakan, pihaknya sudah lama mengkoordinir pemulung sampah. “Kami mengkoordinir beberapa pemulung untuk mengambil sampah-sampah di RW 4 Ballaparang, itu sudah berlangsung lama. Kami melarang fukuda (motor pengangkut sampah-red) masuk dan kami memberikan ruang kepada pemulung untuk mencari nafkah di sana. Koordinasi kami agak gampang bila program ini berjalan, tapi barangkali bagi wilayah lain yang baru mau membentuk kelompok pemulung itu sulit karena boleh jadi berbenturan dengan pemulung yang sudah ada,” papar Pattagiling.

Menanggapi pernyataan fasilitator tersebut, Jaya mengatakan, dibutuhkan koordinasi yang sehat antara kelompok pengelola sampah Kampung Pintar dengan organisasi pemulung yang sudah ada. “Bila ada jalan mereka (pemulung itu-red) direkrut, saya kira itu jauh lebih bagus. Tentu saja semuanya dilakukan dengan manajemen yang baik dan terstruktur,” kata Jaya.

Pembekalan fasilitator Kampung Pintar di Kantor YPN ini berlangsung sekitar empat jam. Sepuluh fasilitaror tampak antusias mengikuti materi. Pemberian pembekalan ini dilakukan sebelum dana stimulan program Kampung Pintar dibagikan. Rencananya, dalam waktu dekat ini, dana stimulan sebesar Rp. 10.000.000,- setiap wilayah akan dibagikan di ruang pola Kantor Walikota Makassar. Pembagiannya akan dilakukan tiga tahap. Tahap pertama, setiap wilayah akan mendapat Rp. 3.000.000,- selanjutnya akan diberikan lagi tiga bulan mendatang. Namun tidak menutup kemungkinan dana tersebut dialihkan ke wilayah lain bila wilayah sebelumnya dinilai tidak mampu merealisasikan program yang sudah ditetapkan. (KP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar